Minggu, 20 Desember 2015

JombangWangi Nama Merek Sabun Lokal Jombang

KABAR BERITA JOMBANG : Sebanyak tiga desa di Kabupaten Jombang berhasil memproduksi sabun khas lokal yang diberi nama JombangWangi.

Produk Usaha Bersama Komunitas (UBK) itu kini menjadi alternatif warga untuk kebutuhan sabun cuci pakaian, peralatan makan-minum dan pewangi pakaian.

Tiga desa itu masing-masing, Desa Banjardowo, Desa Mojongapit, dan Desa Denanyar, seluruhnya di Kecamatan Jombang Kota.

Produk sabun Jombang Wangi ini di-launching di balai Desa Banjardowo, Minggu (20/12).
Ketua UBK Banjardowo, Suparman menjelaskan, produk dengan label Jombang Wangi terdiri dari tiga jenis sabun. Yakni sabun cuci piring, sabun cuci pakaian serta sabun pelembut dan pewangi pakaian.

"Ini merupakan program dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebagai upaya kemandirian masyarakat," katanya.

Sebagai langkah awal, lanjutnya, Kementerian Desa memberikan bantuan berupa alat produksi, pelatihan, dan juga bahan baku selama tiga bulan.

Barang produksi komunitas usaha dari tiga desa ini diharapkan mampu bersaing dengan produk-produk yang sudah beredar di pasaran.

"Jadi nantinya masyarakat tidak usah membeli produk dari luar, cukup dengan produk yang dibuat oleh masyarakat Jombang sendiri," ungkapnya.

Kepala Desa Banjardowo Irwanto mengungkapkan hal serupa.
Menurutnya, sasaran dari produk UBK adalah para ibu rumah tangga. Sedangkan sektor pemasaran, desa akan membantu semaksimal mungkin.

"Harapannya ke depan juga mampu menyerap banyak tenaga kerja," ujar Irwanto.
Program Kementerian Desa diselenggarakan di 36 kabupaten dan kota, Dari tiap kabupaten dan kota dipilih satu kecamatan yang diwakili oleh tiga desa.

Jadi ketiga desa yang tergabung dalam UBK tersebut mewakili Kabupaten Jombang dalam melaksanakan program dari Kementerian Desa.

Irwanto mengatakan, tiga macam produk sabun tadi dibandrol dengan harga promo Rp 5.000 per botol dengan ukuran kemasan 500 mililiter. Karena harga yang cukup miring itu, produk Jombang Wangi diserbu ibu-ibu rumah tangga.

"Produksi pertama yang diluncurkan sebanyak 200 botol lebih, namun dalam waktu kurang dari setengah jam sabun itu sudah ludes diborong warga," pungkas Suparman. (tribun)


Jumat, 18 Desember 2015

Edarkan Pil Koplo, Empat Pelajar Sumobito Jombang Ditangkap

ilustrasi
KABAR BERITA JOMBANG : Petugas Polsek Sumobito mengamankan empat pelajar yang ketahuan membawa narkoba jenis dobel L dalam jumlah cukup banyak, Jumat (18/12).

Total keempat pelajar itu membawa 11 kantong plastik masing-masing berisi 10 butir dan sebuah kantong plastik besar isi 610 butir, sehingga total berjumlah 729 butir pil dobel L.
Keempat pelajar tersebut berinisial FHS (180, YD (17), BR (17), dan FH (16), seluruhnya warga Dusun Sebani, Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Jombang.

Penangkapan keempat pelajar tersebut berawal ketika petugas tengah menggelar operasi cipta kondisi (cipkon) di jalan desa setemat.
Sasarannya, senjata tajam, senjata api (senpi), narkoba, sekaligus antisipasi terjadinya 3 C (curas, curat dan curanmor).

Awalnya, operasi berjalan lancar-lancar saja. Namun beberapa waktu kemudian polisi mencurigai keempat pelajar hendak yang melintas di jalan desa setempat.
”Saat hendak melintas, gerak-gerik keempat pelajar tersebut sangat mencurigakan. Mereka ketakutan saat melihat anggota sedang menggelar operasi,” ujar Kasubbag Humas Polres Jombang, Ipda Dwi Retno Suharti.

Petugas Polsek Sumobito mengamankan empat pelajar yang ketahuan membawa narkoba jenis dobel L dalam jumlah cukup banyak, Jumat (18/12).

Total keempat pelajar itu membawa 11 kantong plastik masing-masing berisi 10 butir dan sebuah kantong plastik besar isi 610 butir, sehingga total berjumlah 729 butir pil dobel L.
Keempat pelajar tersebut berinisial FHS (180, YD (17), BR (17), dan FH (16), seluruhnya warga Dusun Sebani, Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Jombang.

Penangkapan keempat pelajar tersebut berawal ketika petugas tengah menggelar operasi cipta kondisi (cipkon) di jalan desa setemat.

Sasarannya, senjata tajam, senjata api (senpi), narkoba, sekaligus antisipasi terjadinya 3 C (curas, curat dan curanmor).

Awalnya, operasi berjalan lancar-lancar saja. Namun beberapa waktu kemudian polisi mencurigai keempat pelajar hendak yang melintas di jalan desa setempat.

”Saat hendak melintas, gerak-gerik keempat pelajar tersebut sangat mencurigakan. Mereka ketakutan saat melihat anggota sedang menggelar operasi,” ujar Kasubbag Humas Polres Jombang, Ipda Dwi Retno Suharti.

Untuk penyidikan lebih lanjut, keempat pelajar tersebut beserta barang bukti ratusan butir pil koplo dilimpahkan ke Satreskoba Polres Jombang.

”Kasusnya langsung dilimpahkan ke Satreskoba Polres Jombang untuk dikembangkan lebih lanjut. Sementara ini, keempat pelajar itu masih dalam pemeriksaan intensif,” tandasnya. sumber (tribunnews)


Kamis, 17 Desember 2015

Waspada Jombang Rawan Bencana Banjir, Puting Beliung dan Tanah Longsor

KABAR BERITA JOMBANG : Puting beliung, banjir, dan longsor menjadi ancaman di musim penghujan di Jombang, Jawa Timur. Bahkan puting beliung berpotensi terjadi di hampir seluruh wilayah Jombang.

Demikian disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, Nur Huda. Utamanya, puting beliung terjadi di lahan terbuka.

"Bencana angin puting beliung bisa terjadi sewaktu-waktu terutama pada saat pancaroba seperti saat ini," kata Nur Huda, Jumat (18/12).

Longsor berpotensi terjadi di dua kecamatan yaitu Wonosalam dan Bareng. Struktur tanah di dua kecamatan itu berupa perbukitan. Longsor pun mengancam sewaktu-waktu.

Sementara banjir rawan terjadi di sepanjang aliran Sungai Catak Banteng dan Guting. Sungai itu melintasi beberapa kecamatan mulai dari hulu hingga hilir, seperti Mojowarno, Mojoagung, Sumobito, dan Ploso.

"Saat hujan turun terus-menerus, maka sungai tidak mampu lagi menampung air. Sehingga air pun bisa meluap hingga ke permukiman penduduk," kata Nur Huda.

Nur Huda pun mengimbau masyarakat lebih berhati-hati karena hujan turun dengan deras dan lama di Jombang. Sehingga bencana alam pun berpotensi terjadi dan harus diwaspadai. rilis (metrotvnews)

Awal Musim Hujan, Sudah Ada Korban Demam Berdarah

KABAR BERITA JOMBANG : Sejumlah warga di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mulai terserang penyakit demam berdarah. Sebagian kini dirawat di RSUD Jombang.

Sepekan ini, RSUD Jombang didatangi para pasien demam berdarah. Mereka merupakan rujukan dari berbagai puskesmas. Devi Maulidiansyah (2,5 tahun), warga Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, adalah satu pasien yang dirawat di RSUD Jombang.

Ratna, ibunda Devi menjelaskan, saat awal sakit putrinya dirawat di Puskesmas Pesantren Tebuireng yang ada di Desa Cukir.

"Namun, karena kondisinya terus memburuk dan hasil uji laboratorium menunjukkan positif demam berdarah, Devi akhirnya dirujuk oleh petugas ke RSUD Jombang," kata Ratna, Kamis (17/12).

Direktur RSUD Jombang Puji Umbaran menjelaskan, jika tahun-tahun lalu demam berdarah hanya menyerang saat musim penghujan, tahun 2015 ini demam berdarah menyerang tanpa mengenal musim. Setiap bulan selalu ada saja pasien demam berdarah yang masuk antara satu atau dua orang.

Namun, di musim penghujan ini jumlahnya lebih tinggi atau mulai meningkat menjadi enam pasien. Meski jumlahnya belum terlalu melonjak, namun menurut Puji Umbaran, gejala peningkatan ini hendaknya diwaspadai semua pihak.

Sebab, jika dibiarkan begitu saja, bukan tidak mungkin lonjakannya berlangsung secara mengejutkan sehingga akan lebih berbahaya.

Guna mengantisipasi serangan demam berdarah semakin parah, Puji Umbaran mengimbau masyarakat waspada dengan lebih intensif menjaga kebersihan lingkungannya terutama dari perkembangbiakan nyamuk penyebab demam berdarah. rilis (sindonews)

Korea Selatan Investasi Rp 4 Triliun di Jombang

KABAR BERITA JOMBANG : Kabupaten Jombang pada 2016 mendatang dipastikan mendapatkan tambahan investasi sebesar Rp 4 triliun dari perusahaan asal Korea Selatan, salah satunya dari PT Cheil Jedang Indonesia (CJI).
Kepastian adanya tambahan investasi ini setelah Bupati Jombang menjamin mampu memenuhi persyaratan yang diminta calon investor. Yakni ini siap menyediakan bahan baku berupa kayu sebanyak 1500 ton per tahun.
Hal ini disampaikan Bupati Nyono Suharli usai menyerahkan beasiswa kepada siswa berprestasi dari PT CJI, Ploso, di perusahaan setempat, Kamis (17/12).
Menurut Bupati Nyono, kepastian itu diperoleh usai dirinya bersama Ketua DPRD Joko Triono berkunjung ke Korea Selatan, pekan lalu.
“Pembangunan pabriknya insha Allah dimulai 2016, lokasinya sama di utara Sungai Brantas,” ujarnya.
Bupati Nyono menambahkan, saat di Korsel, dia antara lain bertemu Presiden Direktur PT Samsung, yang menjanjikan menambah investasi di Kabupaten Jombang.
Tambahan investasi itu sebagai pengembangan PT CJI yang sudah sekitar 15 tahun beroperasi di Jombang, tepatnya di Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso. PT CJI selama ini memproduksi penyedap rasa untuk ekspor.
”Akan dibangun pabrik baru, yang butuh bahan baku kayu berbagai jenis dengan usia minimal 3 tahun. Kayu ini, dengan teknologi baru, bisa digunakan sebagai bahan penyedap rasa,” tandasnya.
Pemkab Jombang, lanjut Bupati Nyono berhasil meyakinkan calon investor bahwa bahan baku kayu di Jombang sangat mencukupi. Apalagi kayu digunakan dari beragam jenis.
“Bisa dibeli dari pekarangan warga. Warga juga kita dorong menanam lebih banyak pohon kayu,” tandas Nyono.
Lebih-lebih, sambung Nyono, PD Panglungan Wonosalam, sebuah BUMD milik Pemkab Jombang, mempunyai lahan sekitar 15 hektare yang penuh tanaman sengon dan sudah berumur sekitar 5 tahun.
Sedangkan untuk infrastruktur, Nyono menjamin tidak ada persoalan.
Karena tahun ini pemkab terus membangun akses jalan, selain jalan tol Jombang-Mojokerto, yang satu-dua tahun ini tuntas.
Akan halnya pasokan listrik, Nyono juga meyakinkan pihak investor tidak perlu khawatir. Sebab, di sana sudah dibangun gardu induk tambahan dibangun dengan kapasitas 1500 KV.
“Dan jembatan Ploso yang merupakan proyek ‘multi years’, akan dipercepat penyelesaiannya, sebagai akses penting yang menghubungkan Jombang dengan Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro,” imbuhnya.
Terkait Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang dinilai lebih tinggi ketimbang daerah sekitarnya, Bupati Nyono menyatakan, pihak perusahaan (Samsung) tidak mempersoalkan.
Karena UMK Jombang 2016 masih jauh dari nominal upah yang diberikan PT CJI kepada pekerjanya.
”Dengan tambahan investasi ini, kami berharap lahan 823 hektare di utara Brrantas yang telah ditetapkan sebagai kawasan industri bisa segera terwujud,” pungkasnya.
Manager Humas PT CJI Mulyono membenarkan rencana tambahan investasi untuk tahun 2016 depan, dengan tahap awal Rp 240 miliar.
”Itu untuk pabrik bio masa. Bahan bakunya dari kayu. Dan kami masih memiliki lahan 15 hektare yang belum dipakai,” ujarnya. rilis( Tribunnews)


Rabu, 16 Desember 2015

Tabrakan Beruntun, 1 Tewas 2 Luka Parah

Ilustrasi
KABAR BERITA JOMBANG : Satu orang tewas dan dua orang luka-luka setelah terlibat tabrakan beruntun antar dua mobil dengan tiga sepeda motor, di Jalan Raya Jombang-Surabaya.

Ironisnya, peristiwa tersebut terjadi gara-gara salah satu pengemudi mobil yang masih belajar mengemudi sehingga tidak dapat menguasai laju kendaraan saat mobilnya nyelonong memasuki jalur berlawanan.

Korban tewas adalah Nurhidayah (21), mahasiswi asal Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung-Jombang. Korban tewas setelah dihantam mobil pikap yang berputar-putar di tengah jalan raya usai ditabrak mobil Avanza di kawasan Jogoloyo, Jombang.

Sementara dua pengendara motor lainnya yang juga dihantam mobil pikap menderita luka-luka dan sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Mengetahui adiknya tewas mengenaskan, kakak korban yang datang ke lokasi langsung menangis.

Saksi mata menyebutkan, kecelakaan beruntun ini terjadi gara-gara Mohamad Naam (44), pengemudi mobil Avanza yang masih belajar mengemudi. Saat itu, mobil Avanza yang berjalan dari arah Surabaya bermaksud berputar balik.

Namun usai berputar, ternyata mobil tersebut terus membelok ke kanan sehingga naik ke pembatas jalan dan kembali masuk ke jalur berlawanan. Seketika, mobil Avanza menabrak mobil pikap yang melaju dari arah berlawanan.

Akibatnya, satu orang pengendara motor tewas dan dua lainnya menderita luka-luka. Mobil Avanza dan tiga motor yang tabrakan ringsek. Sementara mobil pikap yang berputar-putar terjerembab ke dalam selokan.

Untuk menangani kasus ini, Mohamad Naim, pengemudi mobil Avanza asal Desa Tejo, Kecamatan Mojoagung langsung diamankan petugas untuk mempertanggung jawabkan kecerobohannya. Sumber (sindonews)

Selasa, 15 Desember 2015

Perusahaan di Jombang, Belum ada yang Mengajukan Penangguhan UMK Kabupaten

KABAR BERITA JOMBANG : Pengajuan penangguhan upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2016 Kabupaten Jombang, Jawa Timur, memasuki batas akhir yakni 20 Desember 2015. Namun, belum ada satu pun perusahaan di Kabupaten Jombang yang mengajukan penangguhan UMK itu.

"Hingga batas akhir pengajuan yang kurang lima hari ini belum ada perusahaan yang mengajukan penangguhan. Pada 2014 lalu, ada dua perusahaan yang mengajukan penangguhan namun ditolak di tingkat Jawa Timur karena tidak memenuhi syarat," kata Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang Heru Wijayanto, saat ditemui Metrotvnews.com di kantornya, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (15/12).

Heru menambahkan, salah satu syarat penangguhan upah adalah laporan keuangan perusahaan meliputi neraca, perhitungan laba dan rugi berikut penjelasannya selama dua tahun terakhir. "Jika dalam perhitungan tersebut perusahaan yang bersangkutan mendapat keuntungan maka secara otomatis penangguhan UMKnya akan ditolak," imbuh dia.

Heru berharap, perusahaan di Kabupaten Jombang menemukan solusi terbaik agar efek domino dari penetapan UMK tidak terjadi sehingga tak perlu ajukan penangguhan upah.

Penetapan UMK Kabupaten Jombang 2016 mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. UMK Kabupaten Jombang 2016 sebesar Rp1.940.000, naik dibanding tahun sebelumnya yakni Rp1.725.000. sumber (Metronews)

Ironi Tambang Galian C di Jombang



KABAR BERITA JOMBANG : Puluhan tambang galian C di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tak berizin atau ilegal. Dari sedikitnya 65 lokasi galian yang terdata, hanya ada satu lokasi yang izinnya lengkap dan sudah resmi dieksploitasi.

“Dari 65 lokasi itu, hanya 11 lokasi yang mengajukan izin, dan baru satu lokasi yang izinnya lengkap,” kata Kepala Bidang Konservasi dan Sumber Daya Alam Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Jombang M Fatchurrahman, Selasa, 15 Desember 2015.

Luas lahan galian di 11 lokasi yang mengajukan izin itu bervariasi mulai dari 5-10 hektare. Ada satu lokasi seluas 34 hektare tapi belum beroperasi dan masih mengantongi izin awal Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP).

Fatchurrahman mengakui, meski masih dalam proses perizinan, lokasi galian tersebut sudah dieksploitasi. Mereka mendahului proses perizinan dengan memulai tahap operasi produksi sejak beberapa tahun lalu, seperti diambil kandungan tanah, batu, pasir, dan sebagainya.

Menurutnya, BLH bersama instansi lain sudah pernah melakukan sosialisasi ke desa dan mengingatkan bahaya galian ilegal. “BLH hanya bertugas mengawasi, yang berhak menindak ya aparat, seperti Satpol PP dan polisi,” ujarnya.

Akibat maraknya tambang ilegal, kewenangan izin pertambangan di kabupaten/kota kini beralih ke pemerintah provinsi yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. “Semua perizinan harus ke provinsi,” katanya.

Proses pengajuan izin tambang, menurut Fatchurrahman, harus melalui beberapa tahap dan perizinan di antaranya mengajukan ploting area, izin prinsip dari pemerintah, Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP), membuat dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL), Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi, dan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi. “Selain itu, harus memenuhi dana jaminan reklamasi yang nilainya berbeda-beda dan sudah ada perhitungannya,” ujarnya. 


Kepala Badan Pelayanan Perizinan Kabupaten Jombang Dandung Sebijanto mengatakan, saat kewenangan izin pertambangan masih di bupati, memang tidak ada satu pun pengusaha galian yang mengajukan izin. “Sebab, Jombang terlambat membuat Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Bupati (Perbup) mengenai galian,” katanya.

Perda baru terbentuk pada 2012, sedangkan Perbup baru disahkan 2015. “Ketika sudah ada Perda dan Perbup, kewenangan izin pertambangan beralih ke provinsi atau gubernur,” katanya. Otomatis kini pengusaha tambang mengajukan izin ke provinsi.

Penertiban atas tambang galian ilegal sangat diperlukan. Selain menimbulkan kerusakan lingkungan dan tanpa ada jaminan reklamasi, bekas galian juga memakan korban jiwa. Dalam dua tahun terakhir setidaknya di Jombang ada enam korban jiwa yang tenggelam di kubangan besar bekas galian tanah uruk, pasir, dan batu.

Yang terbaru, empat siswi kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri Sukorejo 1 tewas tenggelam di kubangan bekas galian di Desa Plosogenuk, Kecamatan Perak, Jombang, 12 Desember 2015. Mereka tenggelam saat kegiatan jalan sehat dan pengenalan lingkungan sekitar. sumber (Tempo).

Senin, 14 Desember 2015

Jika Terbukti Lalai, Tiga Guru Pendamping Bakal Jadi Tersangka


KABAR BERITA JOMBANG : Polisi menyelidiki tewasnya empat siswi SD Negeri Sukorejo I Jombang peserta outbond akibat terpeleset dan tenggelam di kubangan bekas galian tanah (tambang C) ilegal di Desa Plosogenuk, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Sabtu (12/12) baru lalu kini diselidiki aparat Kepolisian setempat. Jika terbukti melakukan kelalaian, tiga orang guru pendamping bakal dijerat sebagai tersangka karena dinilai lalai. Lansir (beritasatu).
“Keempat siswa kelas IV SD Negeri Sukorejo 1, Kecamatan Perak, Jombang, yang tewas tenggelam bersamaan di kolam bekas lahan galian C saat kegiatan jalan sehat dan pengenalan lingkungan itu adalah Eva Trianggarini (10), Fatikhatul Khusna Aprilia (10), Anggi Arianti (10), dan Devi Anugrah Cahyani (11). Seluruh korban siswi kelas IV dan beralamat di Desa Sukorejo, Kecamatan Perak,” ujar Kapolsek Perak AKP Mudjiono yang dikonfirmasi, Senin (14/12).
Lebih lanjut Kapolsek menjelaskan, bahwa penyelidikan terus dilakukan dan jika para guru pendamping itu terbukti lalai, maka bisa ditetapkan menjadi tersangka. “Penentuan itu masih menunggu hasil gelar perkara yang akan kita lakukan setelah semua barang bukti, termasuk keterangan para saksi mata berhasil dikumpulkan,” ujar AKP Mudjiono lagi.
Para guru pendamping itu menurut Kapolsek seharusnya ekstrahati-hati sebelum mengajak siswanya melaksanakan kegiatan di luar sekolah. “Seharusnya diprediksi dulu, apakah lokasi bekas tambang galian C (tanah uruk) itu membahayakan keselamatan anak didiknya yang usianya masih anak-anak atau tidak. Sehingga petaka tersebut bisa dihindari,” ujarnya sambil menyebutkan, ketiga guru yang dimaksud masing-masing adalah, Suat Budi Santoso, Rohmanu Roqim, dan Wiwik Kamaindrawati.
Kepala Sekolah (Kasek) SDN Sukorejo 1, Sunaryo ketika dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa peristiwa tewasnya keempat muridnya itu merupakan musibah dan sama sekali tidak ada unsur kesengajaan. Seperti diungkapkan guru Suat Budi Santoso, ketika peristiwa maut tu terjadi, yang bersangkutan masih mendampingi siswa yang lain.
“Ada dua guru lainnya, yakni Rohmanu Roqim dan Wiwik Kamaindrawati mendampingi siswa yang mengeluh sakit,” ujar Suat usai dimintai keterangan di Mapolsek Perak, Senin kemarin.
Para guru pendamping menurut kesaksian Suat sudah memperingatkan siswa-siswinya agar tidak mendekat di lokasi kolam yang sedang berisi air hujan karena kedalamannya bisa membahayakan keselamatan jiwa. Suat mengaku tidak tahu persis bagaimana empat anak didiknya mengalami musibah tersebut. “Saya datang belakangan dan tahunya dilapori anak-anak bahwa ada yang hilang dan tenggelam,” ujarnya.
Para guru memang susah mengawasi anak satu per satu karena lokasi bekas tambang galian yang luas dan dan berbukit. Sunaryo berharap kepada para orang tua murid untuk tidak memperkarakan musibah itu sendiri karena tidak ada guru yang mencelakakan muridnya sendiri.

Kembali Aktif, UNDAR Berbenah



KABAR BERITA JOMBANG : Laman forlap dikti, forlap.dikti.go.id, mencabut status nonaktif Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang, Jawa Timur. Pihak kampus pun melakukan pembenahan.

Sekretaris Yayasan Undar Ali Sukamtono mengatakan status kampus sudah aktif kembali. Namun pihaknya tak mendapat surat pemberitahuan soal status tersebut.

"Kepastian status aktif bisa dicek langsung di website Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT)," kata Ali di kampus yang berlokasi di Jalan KH Abdulrahman Wahid yang dulu Jl. Merdeka, itu, Senin (14/12).

Undar dinonaktifkan, kata Ali, lantaran konflik internal. Dua kubu mengklaim sebagai pengelola kampus. Tapi kini, masalah itu sudah rampung. Kedua pihak menyepakati Ketua Yayasan Undar Ahmada Faida dan rektor HM Mujib Mustain.

"Sekarang lagi dibenahi agar kampus Undar kembali berjaya pada tahun 1990-an," ujar Ali.

Pada September 2015, Kemenristek Dikti mengidentifikasi kampus-kampus bermasalah. Sebanyak 243 kampus dinonaktifkan.

Satu di antaranya Undar Jombang. Meski dinonaktifkan, Ali mengakui kegiatan perkuliahan tetap berlangsung di Undar. (yih)

Jumat, 11 Desember 2015

BPBD Jombang Imbau Warga Waspada Angin Puting Beliung

 
KABAR BERITA JOMBANG : Data yang dikantongi BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jombang, angin puting beliung yang terjadi Kamis (10/12) tak hanya menyapu Kecamatan Bandar Kedungmulo dan Perak, namun juga menerjang Desa Jatipelem Kecamatan Diwek.
 
’’Beruntung, di desa ini tidak ada satupun rumah rusak akibat terkena puting beliung. Hanya beberapa pohon saja yang tumbang karena tidak bisa menahan laju angin,’’ ujar Nur Huda Kepala BPBD saat dihubungi melalui sambungan ponselnya.

Ia menambahkan, pihaknya sudah melakukan evakuasi di beberapa titik lokasi yang terkena terjangan angin puting beliung ini. Tentunya dengan dibantu warga dan juga anggota TNI dari Kodim 0814 Jombang.

’’Sejak pagi tadi, di beberapa lokasi sudah kita lakukan evakuasi untuk pohon-pohon yang tumbang. Apalagi yang menimpa pemukiman penduduk,’’ tambahnya. Huda memastikan meski memporak-porandakan puluhan rumah, namun hingga saat ini pihaknya tidak menerima laporan adanya korban jiwa akibat terjangan angin puting beliung ini.

’’Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materiil saja. Karena sebagian rumah rusak akibat tertimpa pohon dan beberapa atap rumah rusak karena terbawa angin,’’ imbuhnya. Nur Huda menjelaskan, angin puting beliung disebabkan karena adanya pertemuan udara panas dan dingin. Sehingga saling bertolak belakang dan terbentuklah pusaran angin puting beliung yang berputar hingga di kisaran 35 knots/65 km/jam. Dengan suhu permukaan lebih dari 35 derajat celcius.

’’Biasanya kejadiannya berlangsung sekitar 5 menit. Angin puting beliung ini bergerak secara tegak lurus dan sering terjadi pada daerah gersang,’’ jelasnya. Menurutnya, angin puting beliung ini biasanya terjadi pada saat pergantian musim. Kodisi cuaca yang tidak tentu mengakibatkan terjadinya angin puting beliung ini.

’’Umumnya terjadi pada siang atau sore hari dan di musim pancaroba. Karena memang perubahan suhu itu,’’ terangnya. Menurut Huda, ada beberapa ciri-ciri yang bisa diketahui sebelum bencana angin putting beliung ini terjadi. Biasanya terlihat awan putih yang menjulang tinggi disertai dengan sekumpulan awan hitam. Selain itu angin yang berhembus tidak normal.

’’Jika terjadi tanda seperti ini kemungkinan besar akan terjadi angin puting beliung,’’ ungkapnya. Pihaknya meminta kepada warga untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Sebab, saat ini merupakan awal pergantian musim. Menurutnya, musim kemarau panjang yang terjadi sejak pertengahan tahun kemarin, membuka peluang lebar terjadinya bencana angin putting beliung ini. ’’Kami meminta kepada warga untuk lebih waspada. Tidak perlu panik bila terjadi angin puting beliung dan lebih memperhatikan keadaan sekitar. Apalagi daerah yang secara histori sudah pernah dilanda angin puting beliung,’’ tandasnya.

Menurut Huda, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, beberapa ada beberapa kecamatan yang menjadi langganan puting beliung. Yakni kecamatan Mojowarno, Kesamben dan Bandar Kedungmulyo. Menurutnya tidak menutup kemungkinan pada musim penghujan bencana tersebut akan kembali melanda kecamatan-kecamatan tersebut (yih)

data yang dikantongi BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jombang, angin puting beliung yang terjadi Kamis (10/12) tak hanya menyapu Kecamatan Bandar Kedungmulo dan Perak, namun juga menerjang Desa Jatipelem Kecamatan Diwek.
’’Beruntung, di desa ini tidak ada satupun rumah rusak akibat terkena puting beliung. Hanya beberapa pohon saja yang tumbang karena tidak bisa menahan laju angin,’’ ujar Nur Huda Kepala BPBD saat dihubungi melalui sambungan ponselnya.
Ia menambahkan, pihaknya sudah melakukan evakuasi di beberapa titik lokasi yang terkena terjangan angin puting beliung ini. Tentunya dengan dibantu warga dan juga anggota TNI dari Kodim 0814 Jombang.
’’Sejak pagi tadi, di beberapa lokasi sudah kita lakukan evakuasi untuk pohon-pohon yang tumbang. Apalagi yang menimpa pemukiman penduduk,’’ tambahnya. Huda memastikan meski memporak-porandakan puluhan rumah, namun hingga saat ini pihaknya tidak menerima laporan adanya korban jiwa akibat terjangan angin puting beliung ini.
’’Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materiil saja. Karena sebagian rumah rusak akibat tertimpa pohon dan beberapa atap rumah rusak karena terbawa angin,’’ imbuhnya. Nur Huda menjelaskan, angin puting beliung disebabkan karena adanya pertemuan udara panas dan dingin. Sehingga saling bertolak belakang dan terbentuklah pusaran angin puting beliung yang berputar hingga di kisaran 35 knots/65 km/jam. Dengan suhu permukaan lebih dari 35 derajat celcius.
’’Biasanya kejadiannya berlangsung sekitar 5 menit. Angin puting beliung ini bergerak secara tegak lurus dan sering terjadi pada daerah gersang,’’ jelasnya. Menurutnya, angin puting beliung ini biasanya terjadi pada saat pergantian musim. Kodisi cuaca yang tidak tentu mengakibatkan terjadinya angin puting beliung ini.
’’Umumnya terjadi pada siang atau sore hari dan di musim pancaroba. Karena memang perubahan suhu itu,’’ terangnya. Menurut Huda, ada beberapa ciri-ciri yang bisa diketahui sebelum bencana angin putting beliung ini terjadi. Biasanya terlihat awan putih yang menjulang tinggi disertai dengan sekumpulan awan hitam. Selain itu angin yang berhembus tidak normal.
’’Jika terjadi tanda seperti ini kemungkinan besar akan terjadi angin puting beliung,’’ ungkapnya. Pihaknya meminta kepada warga untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Sebab, saat ini merupakan awal pergantian musim. Menurutnya, musim kemarau panjang yang terjadi sejak pertengahan tahun kemarin, membuka peluang lebar terjadinya bencana angin putting beliung ini. ’’Kami meminta kepada warga untuk lebih waspada. Tidak perlu panik bila terjadi angin puting beliung dan lebih memperhatikan keadaan sekitar. Apalagi daerah yang secara histori sudah pernah dilanda angin puting beliung,’’ tandasnya.
Menurut Huda, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, beberapa ada beberapa kecamatan yang menjadi langganan puting beliung. Yakni kecamatan Mojowarno, Kesamben dan Bandar Kedungmulyo. Menurutnya tidak menutup kemungkinan pada musim penghujan bencana tersebut akan kembali melanda kecamatan-kecamatan tersebut
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/12/pasca-puting-beliung-bpbd-kabupaten-jombang-himbau-warga-lebih-waspada.html#sthash.0KrLyYYX.dpuf
data yang dikantongi BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jombang, angin puting beliung yang terjadi Kamis (10/12) tak hanya menyapu Kecamatan Bandar Kedungmulo dan Perak, namun juga menerjang Desa Jatipelem Kecamatan Diwek.
’’Beruntung, di desa ini tidak ada satupun rumah rusak akibat terkena puting beliung. Hanya beberapa pohon saja yang tumbang karena tidak bisa menahan laju angin,’’ ujar Nur Huda Kepala BPBD saat dihubungi melalui sambungan ponselnya.
Ia menambahkan, pihaknya sudah melakukan evakuasi di beberapa titik lokasi yang terkena terjangan angin puting beliung ini. Tentunya dengan dibantu warga dan juga anggota TNI dari Kodim 0814 Jombang.
’’Sejak pagi tadi, di beberapa lokasi sudah kita lakukan evakuasi untuk pohon-pohon yang tumbang. Apalagi yang menimpa pemukiman penduduk,’’ tambahnya. Huda memastikan meski memporak-porandakan puluhan rumah, namun hingga saat ini pihaknya tidak menerima laporan adanya korban jiwa akibat terjangan angin puting beliung ini.
’’Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materiil saja. Karena sebagian rumah rusak akibat tertimpa pohon dan beberapa atap rumah rusak karena terbawa angin,’’ imbuhnya. Nur Huda menjelaskan, angin puting beliung disebabkan karena adanya pertemuan udara panas dan dingin. Sehingga saling bertolak belakang dan terbentuklah pusaran angin puting beliung yang berputar hingga di kisaran 35 knots/65 km/jam. Dengan suhu permukaan lebih dari 35 derajat celcius.
’’Biasanya kejadiannya berlangsung sekitar 5 menit. Angin puting beliung ini bergerak secara tegak lurus dan sering terjadi pada daerah gersang,’’ jelasnya. Menurutnya, angin puting beliung ini biasanya terjadi pada saat pergantian musim. Kodisi cuaca yang tidak tentu mengakibatkan terjadinya angin puting beliung ini.
’’Umumnya terjadi pada siang atau sore hari dan di musim pancaroba. Karena memang perubahan suhu itu,’’ terangnya. Menurut Huda, ada beberapa ciri-ciri yang bisa diketahui sebelum bencana angin putting beliung ini terjadi. Biasanya terlihat awan putih yang menjulang tinggi disertai dengan sekumpulan awan hitam. Selain itu angin yang berhembus tidak normal.
’’Jika terjadi tanda seperti ini kemungkinan besar akan terjadi angin puting beliung,’’ ungkapnya. Pihaknya meminta kepada warga untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Sebab, saat ini merupakan awal pergantian musim. Menurutnya, musim kemarau panjang yang terjadi sejak pertengahan tahun kemarin, membuka peluang lebar terjadinya bencana angin putting beliung ini. ’’Kami meminta kepada warga untuk lebih waspada. Tidak perlu panik bila terjadi angin puting beliung dan lebih memperhatikan keadaan sekitar. Apalagi daerah yang secara histori sudah pernah dilanda angin puting beliung,’’ tandasnya.
Menurut Huda, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, beberapa ada beberapa kecamatan yang menjadi langganan puting beliung. Yakni kecamatan Mojowarno, Kesamben dan Bandar Kedungmulyo. Menurutnya tidak menutup kemungkinan pada musim penghujan bencana tersebut akan kembali melanda kecamatan-kecamatan tersebut
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/12/pasca-puting-beliung-bpbd-kabupaten-jombang-himbau-warga-lebih-waspada.html#sthash.0KrLyYYX.dpuf
data yang dikantongi BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jombang, angin puting beliung yang terjadi Kamis (10/12) tak hanya menyapu Kecamatan Bandar Kedungmulo dan Perak, namun juga menerjang Desa Jatipelem Kecamatan Diwek.
’’Beruntung, di desa ini tidak ada satupun rumah rusak akibat terkena puting beliung. Hanya beberapa pohon saja yang tumbang karena tidak bisa menahan laju angin,’’ ujar Nur Huda Kepala BPBD saat dihubungi melalui sambungan ponselnya.
Ia menambahkan, pihaknya sudah melakukan evakuasi di beberapa titik lokasi yang terkena terjangan angin puting beliung ini. Tentunya dengan dibantu warga dan juga anggota TNI dari Kodim 0814 Jombang.
’’Sejak pagi tadi, di beberapa lokasi sudah kita lakukan evakuasi untuk pohon-pohon yang tumbang. Apalagi yang menimpa pemukiman penduduk,’’ tambahnya. Huda memastikan meski memporak-porandakan puluhan rumah, namun hingga saat ini pihaknya tidak menerima laporan adanya korban jiwa akibat terjangan angin puting beliung ini.
’’Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materiil saja. Karena sebagian rumah rusak akibat tertimpa pohon dan beberapa atap rumah rusak karena terbawa angin,’’ imbuhnya. Nur Huda menjelaskan, angin puting beliung disebabkan karena adanya pertemuan udara panas dan dingin. Sehingga saling bertolak belakang dan terbentuklah pusaran angin puting beliung yang berputar hingga di kisaran 35 knots/65 km/jam. Dengan suhu permukaan lebih dari 35 derajat celcius.
’’Biasanya kejadiannya berlangsung sekitar 5 menit. Angin puting beliung ini bergerak secara tegak lurus dan sering terjadi pada daerah gersang,’’ jelasnya. Menurutnya, angin puting beliung ini biasanya terjadi pada saat pergantian musim. Kodisi cuaca yang tidak tentu mengakibatkan terjadinya angin puting beliung ini.
’’Umumnya terjadi pada siang atau sore hari dan di musim pancaroba. Karena memang perubahan suhu itu,’’ terangnya. Menurut Huda, ada beberapa ciri-ciri yang bisa diketahui sebelum bencana angin putting beliung ini terjadi. Biasanya terlihat awan putih yang menjulang tinggi disertai dengan sekumpulan awan hitam. Selain itu angin yang berhembus tidak normal.
’’Jika terjadi tanda seperti ini kemungkinan besar akan terjadi angin puting beliung,’’ ungkapnya. Pihaknya meminta kepada warga untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Sebab, saat ini merupakan awal pergantian musim. Menurutnya, musim kemarau panjang yang terjadi sejak pertengahan tahun kemarin, membuka peluang lebar terjadinya bencana angin putting beliung ini. ’’Kami meminta kepada warga untuk lebih waspada. Tidak perlu panik bila terjadi angin puting beliung dan lebih memperhatikan keadaan sekitar. Apalagi daerah yang secara histori sudah pernah dilanda angin puting beliung,’’ tandasnya.
Menurut Huda, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, beberapa ada beberapa kecamatan yang menjadi langganan puting beliung. Yakni kecamatan Mojowarno, Kesamben dan Bandar Kedungmulyo. Menurutnya tidak menutup kemungkinan pada musim penghujan bencana tersebut akan kembali melanda kecamatan-kecamatan tersebut
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/12/pasca-puting-beliung-bpbd-kabupaten-jombang-himbau-warga-lebih-waspada.html#sthash.0KrLyYYX.dpuf

Kamis, 10 Desember 2015

Upal 770 Juta Disikat Polisi dari Panti Pijat Di Jombang


KABAR BERITA JOMBANG : Polisi menyita uang palsu dengan nilai nominal hingga ratusan juta rupiah dari sebuah rumah sewaan yang tepatnya berada di Dusun Parimono, Desa Plandi, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Rumah yang ditengarai sebagai lokasi transit dan penimbunan uang palsu dalam jumlah besar itu sehari-hari berkedoksebagai tempat panti pijat.

Setelah dihitung, nilai uang palsu mencapai Rp 770 juta. Adapun si penyewa rumah itu, Mohamad Asmawi, 34 tahun, langsung ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan Pasal 245 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Pemalsuan Mata Uang dan Uang Kertas dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun.

“Kami menduga peredaran uang palsu ini melibatkan jaringan sindikat lama,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jombang Ajun Komisaris Wahyu Hidayat, Kamis, (10/12).

Upal yang sudah dipotong maupun masih dalam bentuk lembaran yang disita itu terdiri dari 1.810 lembar uang kertas pecahan Rp 100 ribu dan 270 lembar uang kertas pecahan Rp 50 ribu. Selain itu 441 lembaran kertas bergambar uang pecahan Rp 100 ribu yang belum dipotong, 360 lembar uang kertas pecahan Rp 100 ribu yang ditempel di kertas koran, dan 102 lembar uang kertas pecahan Rp 50 ribu yang ditempel di kertas koran.

Polisi juga menyita 42 lembar kertas folio bergambar uang pecahan US$ 100, 15 lembar kertas ukuran 30x60 sentimeter bergambar uang pecahan US$ 100, selembar kertas ukuran 80x118 sentimeter bergambar uang pecahan US$ 100. Ada pula tiga silet atau cutter, penggaris plastik, tinta, dan kertas bekas potongan uang palsu. “Ada juga yang sudah dimasukkan ke amplop berupa paket-paket siap edar," kata Wahyu.

Polisi menggerebek rumah itu setelah mendapat informasi masyarakat yang melihat sering kali mobil bernomor polisi luar Jombang keluar masuk membawa paket bungkusan malam maupun dini hari. Namun di rumah itu polisi tak menemukan mesin pencetak atau printer maupun mesin pemotong kertas.

Diduga rumah tersebut hanya sebagai transit untuk memotong lembaran uang kertas palsu yang sudah dicetak di tempat lain. Polisi juga masih menyelidiki peruntukan uang palsu tersebut, apakah murni akan diedarkan untuk kepentingan ekonomi atau juga politik dalam Pilkada serentak yang digelar 9 Desember 2015.(yih).

Rabu, 09 Desember 2015

Langganan Banjir, Warga Mojoagung Khawatir

KABAR BERITA JOMBANG : Banjir membuat khawatir warga di Kecamatan Mojoagung, Jombang, Jawa Timur. Ditambah lagi, intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan potensi banjir musiman jadi lebih besar. Tahun lalu akibat banjir Mojoagung mengakibatkan jalur Surabaya - Jombang macet total.
 
Khoirul Fatihin, 28, mengatakan banjir kerap menerjang pemukimannya di Dusun Kademangan, Desa Gambiran, Kecamatan Mojoagung. "Kalau hujan, saya jadi jaga-jaga. Takut-takut banjir datang," kata Khoirul, Kamis (10/12).

Senada dengan itu, Aan Firmansyah, warga Desa Kebondalem, pun khawatir. Biasanya, saat hujan turun, desanya yang paling parah terkena banjir.

"Musim hujan lalu saja banjirnya sampai ke atap rumah," kata pria berusia 32 tahun itu.

Aan dan Khoirul pun berharap pemerintah daerah serius menangani ancaman banjir. Bila hujan turun, air dari hulu Sungai Panjer dan Sungai Catak Banteng meluap. Dua kecamatan di bantaran sungai banjir.

Pada 2014, banjir memaksa 170 kepala keluarga di Kecamatan Mojoagung mengungsi. Mereka harus meninggalkan rumah masing-masing selama kurang lebih tiga hari. Aktivitas sehari-hari dan perekonomian pun jadi lumpuh.

Dari Penelusuran dilapangan Pada banjir tahun kemaren, Bantuan bagi korban banjir hanya terkonsentrasi di sekitar Akses Jalan Propinsi, padahal ada satu desa yang luput dari bantuan, yaitu Desa Karobelah utaranya Desa Mancilan. (yih)

Satuan Reserse Jombang Sita Upal Ratusan Juta

KABAR BERITA JOMBANG : Jajaran Satuan Reserse Kriminal Polres Jombang membekuk MA, 34, warga Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. yang kedapatan mengedarkan uang palsu.

Dari tangan MA, polisi menyita ratusan lembar uang palsu mulai dari pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu. Selain itu, didapati pula mata uang dolar Amerika dengan pecahan 100 dolar. Rencananya, uang palsu ini akan diedarkan di wilayah Jombang dan sekitarnya.

Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Wahyu Hidayat mengatakan, penangkapan pelaku merupakan hasil pengembangan dari informasi warga. Dia bilang, warga sangat curiga terhadap aktivitas di dalam rumah kontrakan pelaku di Dusun Parimono, Desa Plandi, Jombang.

Menurut warga, dia sering melihat mobil keluar - masuk di area kontrakan pada dini hari hingga jelang subuh. Warga yang khawatir melaporkan aktivitas itu ke polisi.

"Pelaku baru dua minggu mengkontrak di sana. Selanjutnya, kita lakukan pengembangan dan sekarang dilakukan penangkapan. Keseluruhan uang palsu diperkirakan lebih dari Rp 300 juta karena belum ditambah pecahan dolar tersebut," ujar Wahyu usai operasi penangkapan, Rabu (9/12/).

Saat disinggung mengenai penggunaan uang palsu untuk kegiatan politik uang, Wahyu tidak menampiknya. Untuk itu pihaknya akan melakukan pendalaman dan pengembangan lebih lanjut dari kasus upal tersebut.

"Karena pelaku sendiri baru menghuni kontrakan tersebut, kita akan dalami apakah uang tersebut digunakan untuk money politic pilkada," imbuhnya.

Pelaku akan dijerat Pasal 245 KUHP jo Pasal 26 ayat (3) jo Pasal 36 ayat (3) UU RI Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. (yih)

Jadual Sidang Tilang Ditunda, Warga Kecewa

KABAR BERITA JOMBANG : Ratusan warga berkumpul dan saling dorong di halaman Kantor Pengadilan Negeri  (PN) Jombang,  Jawa Timur, Rabu (9/12). Mereka berebut mendapatkan perpanjangan masa surat tilang kendaraannya karena kena operasi R2 dan R4.

Menurut warga bernama Mahfud, sedianya mereka datang ke kantor pengadilan untuk mengikuti sidang tilang dan mengambil surat-surat kendaraannya yang kena tilang yang sesuai jadual digelar hari ini.

 Namun karena pemerintah memutuskan hari rabu tanggal 9 Desember adalah libur nasional untuk digelarnya pilkada serentak, maka pelaksanaan sidang tilang mendadak ditunda oleh petugas tanpa ada konfirmasi ke warga yang kena tilang.

Padahal  batas berlakunya surat tilang mereka adalah hari ini. Akibatnya, warga harus saling dorong dan berdesakan berebut perpanjangan masa surat tilang tersebut.

"Kami  sedikit kecewa dengan cara kerja polisi dan petugas pengadilan yang tidak menentukan jadual sidang secara benar," ujar Mahfud.

 Saat kena tilang, mereka langsung diperintahkan mengikuti sidang tilang untuk mengambil surat-suratnya di pengadilan hari ini. Namun setelah datang ke pengadilan ternyata hari ini adalah hari libur nasional untuk pilkada.

"Seharusnya petugas lebih profesional menentukan jadual. Kami kan tidak datang dari Jombang saja, tapi juga dari luar daerah bahkan dari propinsi luar Jawa Timur," ujar warga lainnya. (yih)

Selasa, 08 Desember 2015

Wasiat dan Pesan KH. M. Abdul Aziz Manshur

Kenangan Masa Kecil KH. M. Abdul Aziz Manshur

Semasa kecilnya, saat Kiai Abdul Aziz Manshur di Lirboyo sering memperhatikan kakek sekaligus gurunya, KH. Abdul Karim atau Mbah Manaf. Dilihatnya sang kakek tidak pernah tidur di malam hari. Selesai memberikan pengajian kepada para santri, sang kakek selalu saja menghabiskan malamnya dengan shalat sunnah dan berdzikir hingga pagi. Jika pun tidur, sangat sebentar.
Karena penasaran lalu Aziz kecil pun dengan polos bertanya kepada ibunya, Nyai Salamah, yang merupakan putri KH. Abdul Karim. “Mak, Mbah iku nek mbengi kok gak tau turu to Mak? (Mak, Kakek kalau malam kok tidak pernah tidur)”.
“Iyo Le, Mbahmu eling oleh titipan anake wong sak pirang-pirang. Gak wani turu nek durung ndongakno santri-santri. (Iya Nak, Kakekmu selalu ingat mendapat titipan anaknya orang banyak. Tidak berani tidur kalau belum mendoakan santri-santri)”, jawab sang bunda.

Pesan dan Wasiat KH. M. Abdul Aziz Manshur

KH. M. Abdul Aziz Manshur tidak pernah bosan menyampaikan pesan, nasehat dan wasiatnya kepada para santri bahwa, “Pondok pesantren tidak bisa diada-adakan, dan kalau ada tidak bisa dihindari. Salah satu pesan KH. M. Abdul Aziz Mansur, “Santri pulang harus bisa jadi paku. Artinya, paku digunakan untuk membangun rumah sebagai tempat berteduh. Demikian juga santri, ketika pulang dari pondok dia ibarat orang yang membuat rumah yang bisa mengayomi masyarakat.” (dari berbagai Sumber) (yih)

Senin, 07 Desember 2015

Jenazah Ketua Dewan Syuro PKB Dimakamkan Di Kota Santri



KABAR BERITA JOMBANG : Jenazah pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatun Nasyi'in, Paculgowang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang juga Ketua Dewan Syuro DPP PKB, KH Muhammad Abdul Aziz Mansyur, dimakamkan di pemakaman keluarga, kompleks pesantren setempat, Selasa siang.
"Rencananya, jam 12.30 - 13.00 WIB, jenazah dimakamkan. Semakin cepat semakin baik dan saat ini seluruh keluarga juga sudah berkumpul," kata Oing Abdul Muid, salah seorang kerabat almarhum saat dikonfirmasi di rumah duka, Selasa (8/12).
Ia mengatakan kesehatan KH Aziz sudah merosot sejak lama. Dalam waktu lima tahun terakhir, kesehatan almarhum semakin turun, karena almarhum juga menderita gangguan ginjal. Bahkan, KH Aziz pernah menjalani operasi di rumah sakit yang ada di Jakarta.
Sebelum wafat, kata dia, KH Aziz juga sempat dibawa ke RS Darmo Surabaya sekitar 10 hari lalu, karena kondisinya kurang sehat, namun akhirnya kembali dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo, Surabaya, karena kondisinya yang semakin turun.
"Beliau mengalami sesak napas pada Minggu (6/12) dan pada Senin (7/12) dibawa ke Graha Amerta RSUD Dr Soetomo Surabaya. Saat diobservasi jam 24.00 WIB, napasnya semakin turun dan beliau wafat. Jadi, di rumah sakit kurang dari 24 jam," kata pria yang akrab disapa Gus Muid ini.
Gus Muid mengatakan KH Aziz merupakan sosok yang tidak lelah mengingatkan orang lain serta memberi nasehat. Ia selalu mengingatkan agar anak-anak serta menantunya meniru para sesepuh dulu yang merupakan seorang pendidik yang baik dan telaten.
Selain itu, KH Aziz juga tidak lelah mengingatkan pada santri untuk selalu belajar dan riyadhoh (melatih diri).
Dengan para santri, menantu KH Aziz ini mengatakan KH Aziz merupakan sosok pengasuh yang sangat dekat. Almarhum akrab dengan para santri, serta tidak ada jarak dengan santri.
"Beliau itu juga tidak tega-an. Kalau ada yang meminta beliau hadir, pasti hadir. Bahkan, pulang ke rumah 'ndalem' (rumah) sering jam 02.00-03.00 WIB, dan setelah subuh pun tetap mengaji walaupun "rawuh" (pulang) dini hari. Beliau tidak meliburkan mengaji," kenang pria yang juga duduk di jajaran DPRD Kota Kediri ini.
Dalam kondisi sakit pun, KH Aziz tetap mengaji, termasuk setelah pulang dari RS di Surabaya. Kegiatan pengajian dilakukan di masjid ataupun di "ndalem" rumah.
"Beliau juga selalu mengingatkan agar shalat tepat waktu dan berjamaah. Kepada para santri, pesan itu selalu diberikan agar jangan meninggalkan shalat berjamaah," ujarnya.
Selasa (8/12) pukul 09.30-10.00 WIB, jenazah pengasuh PP Tarbiyatun Nasyi'in Pacul Gowang, yang juga Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa itu, sudah berada di rumah duka.
Ribuan warga dan santri yang bertakziah juga sudah memadati lokasi pondok. Selain itu, pentakziah juga terus melakukan shalat jenazah mendoakan almarhum. (okezone).

Jumat, 04 Desember 2015

2 Orang Tewas Akibat Pohon Tumbang


KABAR BERITA JOMBANG : Dua orang pelajar tewas mengenaskan setelah tertimpa pohon di Jalan Raya Dusun Kedungdowo, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Jombang, Jumat (4/12). Korban masing-masing Juniandi (15), warga Desa Sidokaton, Kecamatan Kudu, dan Robert Christian (15), warga Desa Jatimlerek, Kecamatan Plandaan.


Kedua korban merupakan pelajar kelas I di SMA Negeri Plandaan. "Kejadiannya sekitar pukul 15.00 WIB. Keduanya meninggal di lokasi kejadian setelah tertimpa dahan pohon. Saat ini kami sedangkan memintai keterangan saksi," ujar Kapolsek Kesamben AKP Yani Arief.

Sementara itu, M Rizal (16), teman korban mengatakan, sepulang sekolah dia bersama teman-temannya bermain ke rumah M Rizky (15) di Desa Mentoro, Kecamatan Sumobito. Termasuk Juniandi dan Robert juga ikut dalam rombongan tersebut. Lima pelajar itu membawa tiga sepeda motor.

Puas bermain di rumah Rizki, para pelajar itu hendak kembali ke rumah masing-masing. "Robert tadi boncengan sama saya. Tapi pas kita mau balik, dia minta bonceng Rizky," ujar Rizal saat berada di Polsek Kesamben.

Saat pulang mereka diantar oleh M Rizky menggunakan sepeda motor Vixion Nopol S 6725 VD. Rizky berada di depan, sedangkan Juniandi dan Robert dibonceng di belakang.

Namun naas, saat motor yang dikendarai Rizky melintas di Jalan Dusun Kadungdowo, tiba-tiba saja sebuah dahan pohon lamtoro tumbang. Nah, dahan tersebut tepat mengenai korban. Juniandi dan Robert terlempar dari motor. Kepalanya membentur aspal. Sementara Rizky selamat, bahkan motor yang dikendarainya tidak sampai terjatuh.

Beberapa pengguna jalan yang melintas langsung berhenti. Mereka memberikan pertolongan. Selain itu, ada juga warga yang melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Tak berselang lama, polisi bersama petugas medis dari Puskesmas Kesamben datang ke lokasi. Namun sayang, dua korban sudah menghembuskan nafas terakhir.

"Begitu sampai di lokasi, kedua korban sudah meninggal. Darah sudah berceceran di sekitar lokasi. Keduanya menderita luka di kepala bagian belakang," ujar petugas Puskemas Kesamben. (berita Jatim)

Senin, 30 November 2015

Jombang Edu Fair 2015 Tingkatkan Minat Baca


KABAR BERITA JOMBANG : Dengan Diadakannya Jombang Edu Fair 2015 yang bertemakan " Dengan Literasi Kita Tingkatkan Minat dan Budaya Gemar Membaca untuk Jombang yang Sejahtera". acara diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Jombang dengan Tim penggerak PKK pada hari Minggu (30/11). susunan acara pembukaan: Pengguntingan rangkaian melati oleh Bupati yang didampingi oleh WaBup dan Ketua Tim Penggerak PKK (Bu Caturina), tinjau bazar, meneladani infaq buku dan bank buku.
Ceremoni pembukaan acara yang dihadiri jajaran pemerintah Jombang mulai dari Bupati, Wakil, Kapolres, ketua DPRD, Sekda, Camat, kepala desa dan perangkatnya. undangan kepala sekolah. guru. ormas, komunitas. 
Acara diselenggarakan di Griya Taruna PSBR Jombang. Ketua Panitia M. Taufiq, SH., MH. (Kepala Arsip dan PDE...).  acara juga dimeriahkan oleh Mel Shandy dan anaknya (Cellin). setelah membawakan lagu unggulannya yang berjudul Bianglala, Mel sempat membacakan ayat suci Al-Quran Surat Al-Waqiah.
Dari pidatonya Bupati berharap di setiap instansi ada perpustakaan kecil untuk mensukseskan tema acara " Dengan Literasi Kita Tingkatkan Minat dan Budaya Gemar Membaca untuk Jombang yang Sejahtera". karena memang aktivitas membaca adalah salah satu aktivitas yang bisa digunakan oleh orangtua untuk mengarahkan anak berkegiatan positif. (yih)

Minggu, 29 November 2015

Kaca Mobil Pecah, Jutaan Uang Melayang


KABAR BERITA JOMBANG : Tiga kasus pencurian dengan modus memecahkan kaca terjadi di Jombang, Jawa Timur, dalam dua pekan terakhir. Bahkan, data penting milik BPN Jombang pun raib digondol pelaku.

Kasus pertama terjadi di halaman parkir DPRD Jombang dua pekan yang lalu. Pelaku memecahkan kaca mobil Honda Jazz merah milik pegawai BPN. Pelaku kemudian mengambil tas hitam berisi dokumen penting.

Kejadian kedua terjadi di Jalan Pattimura, Jombang. Pelaku memecahkan kaca mobil milik pegawai Dinas Pendidikan Jombang Moch Ali Said, 48. Mobil parkir di depan Kantor Dinas Pendidikan setempat. Korban kehilangan uang Rp 2 juta, satu unit laptop, dan surat penting.

Kejadian serupa kembali terulang pada Sabtu 28 November 2015. Lokasi kejadian di halaman depan Indomaret, Jalan Raya Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang. Korban merupakan pegawai di BUMN Perhutani.

Atas kejadian itu, korban kehilangan tas berisi buku tabungan dan surat kendaraan. Ditaksir, korban mengalami kerugian Rp 6 juta.

Dari hasil rekaman CCTV menampakkan dua pelaku yang melakukan tindakan tersebut. Keduanya mengendarai sepeda motor.

"Saat ini kita rutin berpatroli untuk meminimalisasi tindakan serupa," kata Kepala Sub bagian Humas Polres Jombang, Ipda Dwi Retno Suharti, Minggu (29/11).

Polisi telah menyelidiki tiga peristiwa itu. Namun penyelidikan belum menemukan titik terang. (yih)

Jumat, 27 November 2015

Tidak Tahan dengan UMK, 6 Perusahaan Bakal Angkat Kaki


KABAR BERITA JOMBANG : Tak tahan dengan demo buruh yang terus terjadi, sejumlah perusahaan di Kabupaten Jombang, berencana angkat kaki. selain karena sering adanya demo buruh, perusahaan-perusahaan tersebut juga mengeluh keberatan dengan tingginya kenaikan UMK yang ditetapkan gubernur tahun ini. Heru Wijayanto, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jombang mengungkapkan saat ini sudah ada 6 perusahaan di wilayahnya yang berancang-ancang akan hengkang atau keluar dari kota santri tersebut. "Di antaranya PT SUB Kecamatan Diwek, PT Venesia Foot Wear, PT Soe Hei, PT Pei Hai, PT Volma dan PT Mirolam Adiguna Sejahtera," kata Heru. Menurut Heru, enam perusahaan tersebut mengeluh kenaikan UMK tahun ini terlalu tinggi. Saat UMK Jombang masih Rp 1700.000 saja, banyak perusahaan di Kabupaten Jombang yang sudah merasa keberatan, apalagi tahun ini UMK Jombang naik menjadi Rp 1900.000. "Enam perusahaan tersebut berancang-ancang akan melakukan relokasi atau memindah pabriknya ke beberapa daerah lain di Jawa Timur, seperti ke Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Jember yang UMK nya lebih rendah," sebutnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Heru mengaku telah meminta para pengusaha agar menunda rencananya melakukan relokasi. "Kita minta para pengusaha ikut memikirkan nasib para buruh jika pabrik benar-benar mereka pindahkan ke daerah lain," pungkasnya. (yih)

Raih Swasti Saba Padapa, Bupati Jombang Sumringah




 KABAR BERITA JOMBANG : Belum genap seminggu Kabupaten Jombang kembali menyabet salah satu penghargaan bergengsi di tingkat nasional. Setelah awal pekan lalu (Senin malam/23/11) Kabupaten Jombang mendapat penghargaan Adipura, kali ini giliran penghargaan Swasti Saba Padapa atau Kabupaten Sehat yang akan di boyong ke Kota Santri. Tentunya penghargaan-penghargaan tersebut menjadi kado terindah menjelang penghujung tahun 2015.
Penghargaan untuk Kabupaten Sehat itu, diserahkan oleh Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek Sp.M kepada Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, di Hotel Bidakara, Jakarta Jumat (27/11) malam. Penghargaan bergengsi di bidang kesehatan itu melengkapi berbagai penghargaan lain yang diterima pemkab Jombang di usia dua tahun kepemimpinan bupati Nyono Suharli Wihandoko ini.
Usai menerima penghargaan, Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko mengatakan, bahwa penghargaan Swasti Saba Padapa ini merupakan penghargaan yang diberikan pemerintah pusat kepada kabupaten atau kota yang mampu untuk meningkatkan tingkat kesehatan masyarakatnya. ’’Alhamdulillah saya atas nama pribadi dan pemerintah daerah sangat bersyukur bahwa Kabupaten Jombang kembali mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat, sebagai Kabupaten Sehat. Ini merupakan penghargaan pertama kalinya yang diterima Kabupaten Jombang,’’ ujarnya.
Bupati Nyono Suharli menambahkan, tahun ini Kabupaten Jombang mendapatkan penghargaan Kabupaten Sehat dengan kategori Swasti Saba Padapa. Yakni kabupaten yang mampu untuk melakukan penataan dalam bidang kesehatan masyarakat. ’’Predikat Swasti Saba Padapa ini diberikan kepada kabupaten atau kota yang mampu dalam melakukan penataan pada dua tatanan. Yakni tatanan masyarakat sehat mandiri dan tatanan permukiman sarana prasarana sehat,’’ tambahnya.
Bupati menjelaskan, untuk Kabupaten Sehat terdapat sembilan tatanan yang menjadi kriteria penilaian. Yakni tatanan permukiman, sarana dan prasarana sehat, tatanan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi, tatanan industri dan perkantoran yang sehat. Selain itu adalah tatanan kawasan pariwisata sehat, tatanan pertambangan sehat, tatanan hutan sehat, tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, tatanan ketahanan pangan dan gizi dan tatanan kehidupan sosial yang sehat.
’’Tahun 2017 nanti kami mentargetkan untuk mendapatkan Swasti Saba Wiwerda. Penghargaan itu adalah untuk Kabupaten sehat dengan kategori tatanan terpilih yaitu ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri, kawasan permukiman sarana prasarana sehat dan  kawasan pariwisata sehat,’’ jelasnya.
Bupati Nyono Suharli menuturkan, selain dari upaya lintas SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), yang leading sektirnya adalah Dinas Kesehatan, diperolehnya penghargaan ini juga tidak terlepas dari peran Forum Kabupaten Sehat yang sudah terbentuk hingga tingkat kecamatan dan desa. Dimana di dalam struktur forum tersebut, terdapat berbagai elemen masyarakat, mulai dari PKK, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Muslimat, Fatayat, Aisiyah, dan berbagai ormas lainnya.
’’Penghargaan ini untuk semua masyarakat Kabupaten Jombang. Karena semua pihak sudah mendukung kinerja pemerintah daerah sehingga menjadi Kabupaten Sehat,’’ terangnya.
Atas penghargaan ini orang  nomor satu di lingkup pemkab Jombang ini menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh element masyarakat Kota Santri yang telah ikhlas dalam mewujudkan perilaku hidup sehat. Pihaknya pun berharap penghargaan ini dapat memotivasi seluruh masyarakat Jombang untuk selalu berperilaku hidup sehat.
’’Tidak hanya di rumah, di sekolah, di kantor, di perusahaan di manapun kita berada mari kita selalu berperilaku hidup sehat. Oleh karena itu dengan penghargaan ini mari kita terus meningkatkan kehidupan yang bersih dan sehat,” ungkapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga berharap bahwa dengan adanya penghargaan ini, dapat menguatkan motivasi semua pihak untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk dapat hidup sehat. ’’Dengan pola hidup sehat, diharapkan kedepan dapat meningkatkan angka pertumbuhan harapan hidup, yang saat ini 70,7 tahun, bisa meningkat di atasnya menjadi 80 tahun,’’ paparnya. (yih)

Belum genap seminggu Kabupaten Jombang kembali menyabet salah satu penghargaan bergengsi di tingkat nasional. Setelah awal pekan lalu (Senin malam/23/11/15) Kabupaten Jombang mendapat penghargaan Adipura, kali ini giliran penghargaan Swasti Saba Padapa atau Kabupaten Sehat yang akan di boyong ke Kota Santri. Tentunya penghargaan-penghargaan tersebut menjadi kado terindah menjelang penghujung tahun 2015.
Penghargaan untuk Kabupaten Sehat itu, diserahkan oleh Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek Sp.M kepada Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, di Hotel Bidakara, Jakarta Jumat (27/11) malam. Penghargaan bergengsi di bidang kesehatan itu melengkapi berbagai penghargaan lain yang diterima pemkab Jombang di usia dua tahun kepemimpinan bupati Nyono Suharli Wihandoko ini.
- See more at: http://jombangkab.go.id/index.php/web/entry/kabupaten-jombang-raih-penghargaan-swasti-saba-padapa-kabupaten-sehat-tingkat-nasional.html#sthash.9xBpqFaz.dpuf
Belum genap seminggu Kabupaten Jombang kembali menyabet salah satu penghargaan bergengsi di tingkat nasional. Setelah awal pekan lalu (Senin malam/23/11/15) Kabupaten Jombang mendapat penghargaan Adipura, kali ini giliran penghargaan Swasti Saba Padapa atau Kabupaten Sehat yang akan di boyong ke Kota Santri. Tentunya penghargaan-penghargaan tersebut menjadi kado terindah menjelang penghujung tahun 2015.
Penghargaan untuk Kabupaten Sehat itu, diserahkan oleh Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek Sp.M kepada Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, di Hotel Bidakara, Jakarta Jumat (27/11) malam. Penghargaan bergengsi di bidang kesehatan itu melengkapi berbagai penghargaan lain yang diterima pemkab Jombang di usia dua tahun kepemimpinan bupati Nyono Suharli Wihandoko ini.
- See more at: http://jombangkab.go.id/index.php/web/entry/kabupaten-jombang-raih-penghargaan-swasti-saba-padapa-kabupaten-sehat-tingkat-nasional.html#sthash.9xBpqFaz.dpuf
Belum genap seminggu Kabupaten Jombang kembali menyabet salah satu penghargaan bergengsi di tingkat nasional. Setelah awal pekan lalu (Senin malam/23/11/15) Kabupaten Jombang mendapat penghargaan Adipura, kali ini giliran penghargaan Swasti Saba Padapa atau Kabupaten Sehat yang akan di boyong ke Kota Santri. Tentunya penghargaan-penghargaan tersebut menjadi kado terindah menjelang penghujung tahun 2015.
Penghargaan untuk Kabupaten Sehat itu, diserahkan oleh Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek Sp.M kepada Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, di Hotel Bidakara, Jakarta Jumat (27/11) malam. Penghargaan bergengsi di bidang kesehatan itu melengkapi berbagai penghargaan lain yang diterima pemkab Jombang di usia dua tahun kepemimpinan bupati Nyono Suharli Wihandoko ini.
- See more at: http://jombangkab.go.id/index.php/web/entry/kabupaten-jombang-raih-penghargaan-swasti-saba-padapa-kabupaten-sehat-tingkat-nasional.html#sthash.9xBpqFaz.dpuf
Belum genap seminggu Kabupaten Jombang kembali menyabet salah satu penghargaan bergengsi di tingkat nasional. Setelah awal pekan lalu (Senin malam/23/11/15) Kabupaten Jombang mendapat penghargaan Adipura, kali ini giliran penghargaan Swasti Saba Padapa atau Kabupaten Sehat yang akan di boyong ke Kota Santri. Tentunya penghargaan-penghargaan tersebut menjadi kado terindah menjelang penghujung tahun 2015.
Penghargaan untuk Kabupaten Sehat itu, diserahkan oleh Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek Sp.M kepada Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, di Hotel Bidakara, Jakarta Jumat (27/11) malam. Penghargaan bergengsi di bidang kesehatan itu melengkapi berbagai penghargaan lain yang diterima pemkab Jombang di usia dua tahun kepemimpinan bupati Nyono Suharli Wihandoko ini.
- See more at: http://jombangkab.go.id/index.php/web/entry/kabupaten-jombang-raih-penghargaan-swasti-saba-padapa-kabupaten-sehat-tingkat-nasional.html#sthash.9xBpqFaz.dpuf
Belum genap seminggu Kabupaten Jombang kembali menyabet salah satu penghargaan bergengsi di tingkat nasional. Setelah awal pekan lalu (Senin malam/23/11/15) Kabupaten Jombang mendapat penghargaan Adipura, kali ini giliran penghargaan Swasti Saba Padapa atau Kabupaten Sehat yang akan di boyong ke Kota Santri. Tentunya penghargaan-penghargaan tersebut menjadi kado terindah menjelang penghujung tahun 2015.
Penghargaan untuk Kabupaten Sehat itu, diserahkan oleh Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek Sp.M kepada Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, di Hotel Bidakara, Jakarta Jumat (27/11) malam. Penghargaan bergengsi di bidang kesehatan itu melengkapi berbagai penghargaan lain yang diterima pemkab Jombang di usia dua tahun kepemimpinan bupati Nyono Suharli Wihandoko ini.
- See more at: http://jombangkab.go.id/index.php/web/entry/kabupaten-jombang-raih-penghargaan-swasti-saba-padapa-kabupaten-sehat-tingkat-nasional.html#sthash.9xBpqFaz.dpuf