Jumat, 11 Desember 2015

BPBD Jombang Imbau Warga Waspada Angin Puting Beliung

 
KABAR BERITA JOMBANG : Data yang dikantongi BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jombang, angin puting beliung yang terjadi Kamis (10/12) tak hanya menyapu Kecamatan Bandar Kedungmulo dan Perak, namun juga menerjang Desa Jatipelem Kecamatan Diwek.
 
’’Beruntung, di desa ini tidak ada satupun rumah rusak akibat terkena puting beliung. Hanya beberapa pohon saja yang tumbang karena tidak bisa menahan laju angin,’’ ujar Nur Huda Kepala BPBD saat dihubungi melalui sambungan ponselnya.

Ia menambahkan, pihaknya sudah melakukan evakuasi di beberapa titik lokasi yang terkena terjangan angin puting beliung ini. Tentunya dengan dibantu warga dan juga anggota TNI dari Kodim 0814 Jombang.

’’Sejak pagi tadi, di beberapa lokasi sudah kita lakukan evakuasi untuk pohon-pohon yang tumbang. Apalagi yang menimpa pemukiman penduduk,’’ tambahnya. Huda memastikan meski memporak-porandakan puluhan rumah, namun hingga saat ini pihaknya tidak menerima laporan adanya korban jiwa akibat terjangan angin puting beliung ini.

’’Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materiil saja. Karena sebagian rumah rusak akibat tertimpa pohon dan beberapa atap rumah rusak karena terbawa angin,’’ imbuhnya. Nur Huda menjelaskan, angin puting beliung disebabkan karena adanya pertemuan udara panas dan dingin. Sehingga saling bertolak belakang dan terbentuklah pusaran angin puting beliung yang berputar hingga di kisaran 35 knots/65 km/jam. Dengan suhu permukaan lebih dari 35 derajat celcius.

’’Biasanya kejadiannya berlangsung sekitar 5 menit. Angin puting beliung ini bergerak secara tegak lurus dan sering terjadi pada daerah gersang,’’ jelasnya. Menurutnya, angin puting beliung ini biasanya terjadi pada saat pergantian musim. Kodisi cuaca yang tidak tentu mengakibatkan terjadinya angin puting beliung ini.

’’Umumnya terjadi pada siang atau sore hari dan di musim pancaroba. Karena memang perubahan suhu itu,’’ terangnya. Menurut Huda, ada beberapa ciri-ciri yang bisa diketahui sebelum bencana angin putting beliung ini terjadi. Biasanya terlihat awan putih yang menjulang tinggi disertai dengan sekumpulan awan hitam. Selain itu angin yang berhembus tidak normal.

’’Jika terjadi tanda seperti ini kemungkinan besar akan terjadi angin puting beliung,’’ ungkapnya. Pihaknya meminta kepada warga untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Sebab, saat ini merupakan awal pergantian musim. Menurutnya, musim kemarau panjang yang terjadi sejak pertengahan tahun kemarin, membuka peluang lebar terjadinya bencana angin putting beliung ini. ’’Kami meminta kepada warga untuk lebih waspada. Tidak perlu panik bila terjadi angin puting beliung dan lebih memperhatikan keadaan sekitar. Apalagi daerah yang secara histori sudah pernah dilanda angin puting beliung,’’ tandasnya.

Menurut Huda, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, beberapa ada beberapa kecamatan yang menjadi langganan puting beliung. Yakni kecamatan Mojowarno, Kesamben dan Bandar Kedungmulyo. Menurutnya tidak menutup kemungkinan pada musim penghujan bencana tersebut akan kembali melanda kecamatan-kecamatan tersebut (yih)

data yang dikantongi BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jombang, angin puting beliung yang terjadi Kamis (10/12) tak hanya menyapu Kecamatan Bandar Kedungmulo dan Perak, namun juga menerjang Desa Jatipelem Kecamatan Diwek.
’’Beruntung, di desa ini tidak ada satupun rumah rusak akibat terkena puting beliung. Hanya beberapa pohon saja yang tumbang karena tidak bisa menahan laju angin,’’ ujar Nur Huda Kepala BPBD saat dihubungi melalui sambungan ponselnya.
Ia menambahkan, pihaknya sudah melakukan evakuasi di beberapa titik lokasi yang terkena terjangan angin puting beliung ini. Tentunya dengan dibantu warga dan juga anggota TNI dari Kodim 0814 Jombang.
’’Sejak pagi tadi, di beberapa lokasi sudah kita lakukan evakuasi untuk pohon-pohon yang tumbang. Apalagi yang menimpa pemukiman penduduk,’’ tambahnya. Huda memastikan meski memporak-porandakan puluhan rumah, namun hingga saat ini pihaknya tidak menerima laporan adanya korban jiwa akibat terjangan angin puting beliung ini.
’’Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materiil saja. Karena sebagian rumah rusak akibat tertimpa pohon dan beberapa atap rumah rusak karena terbawa angin,’’ imbuhnya. Nur Huda menjelaskan, angin puting beliung disebabkan karena adanya pertemuan udara panas dan dingin. Sehingga saling bertolak belakang dan terbentuklah pusaran angin puting beliung yang berputar hingga di kisaran 35 knots/65 km/jam. Dengan suhu permukaan lebih dari 35 derajat celcius.
’’Biasanya kejadiannya berlangsung sekitar 5 menit. Angin puting beliung ini bergerak secara tegak lurus dan sering terjadi pada daerah gersang,’’ jelasnya. Menurutnya, angin puting beliung ini biasanya terjadi pada saat pergantian musim. Kodisi cuaca yang tidak tentu mengakibatkan terjadinya angin puting beliung ini.
’’Umumnya terjadi pada siang atau sore hari dan di musim pancaroba. Karena memang perubahan suhu itu,’’ terangnya. Menurut Huda, ada beberapa ciri-ciri yang bisa diketahui sebelum bencana angin putting beliung ini terjadi. Biasanya terlihat awan putih yang menjulang tinggi disertai dengan sekumpulan awan hitam. Selain itu angin yang berhembus tidak normal.
’’Jika terjadi tanda seperti ini kemungkinan besar akan terjadi angin puting beliung,’’ ungkapnya. Pihaknya meminta kepada warga untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Sebab, saat ini merupakan awal pergantian musim. Menurutnya, musim kemarau panjang yang terjadi sejak pertengahan tahun kemarin, membuka peluang lebar terjadinya bencana angin putting beliung ini. ’’Kami meminta kepada warga untuk lebih waspada. Tidak perlu panik bila terjadi angin puting beliung dan lebih memperhatikan keadaan sekitar. Apalagi daerah yang secara histori sudah pernah dilanda angin puting beliung,’’ tandasnya.
Menurut Huda, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, beberapa ada beberapa kecamatan yang menjadi langganan puting beliung. Yakni kecamatan Mojowarno, Kesamben dan Bandar Kedungmulyo. Menurutnya tidak menutup kemungkinan pada musim penghujan bencana tersebut akan kembali melanda kecamatan-kecamatan tersebut
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/12/pasca-puting-beliung-bpbd-kabupaten-jombang-himbau-warga-lebih-waspada.html#sthash.0KrLyYYX.dpuf
data yang dikantongi BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jombang, angin puting beliung yang terjadi Kamis (10/12) tak hanya menyapu Kecamatan Bandar Kedungmulo dan Perak, namun juga menerjang Desa Jatipelem Kecamatan Diwek.
’’Beruntung, di desa ini tidak ada satupun rumah rusak akibat terkena puting beliung. Hanya beberapa pohon saja yang tumbang karena tidak bisa menahan laju angin,’’ ujar Nur Huda Kepala BPBD saat dihubungi melalui sambungan ponselnya.
Ia menambahkan, pihaknya sudah melakukan evakuasi di beberapa titik lokasi yang terkena terjangan angin puting beliung ini. Tentunya dengan dibantu warga dan juga anggota TNI dari Kodim 0814 Jombang.
’’Sejak pagi tadi, di beberapa lokasi sudah kita lakukan evakuasi untuk pohon-pohon yang tumbang. Apalagi yang menimpa pemukiman penduduk,’’ tambahnya. Huda memastikan meski memporak-porandakan puluhan rumah, namun hingga saat ini pihaknya tidak menerima laporan adanya korban jiwa akibat terjangan angin puting beliung ini.
’’Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materiil saja. Karena sebagian rumah rusak akibat tertimpa pohon dan beberapa atap rumah rusak karena terbawa angin,’’ imbuhnya. Nur Huda menjelaskan, angin puting beliung disebabkan karena adanya pertemuan udara panas dan dingin. Sehingga saling bertolak belakang dan terbentuklah pusaran angin puting beliung yang berputar hingga di kisaran 35 knots/65 km/jam. Dengan suhu permukaan lebih dari 35 derajat celcius.
’’Biasanya kejadiannya berlangsung sekitar 5 menit. Angin puting beliung ini bergerak secara tegak lurus dan sering terjadi pada daerah gersang,’’ jelasnya. Menurutnya, angin puting beliung ini biasanya terjadi pada saat pergantian musim. Kodisi cuaca yang tidak tentu mengakibatkan terjadinya angin puting beliung ini.
’’Umumnya terjadi pada siang atau sore hari dan di musim pancaroba. Karena memang perubahan suhu itu,’’ terangnya. Menurut Huda, ada beberapa ciri-ciri yang bisa diketahui sebelum bencana angin putting beliung ini terjadi. Biasanya terlihat awan putih yang menjulang tinggi disertai dengan sekumpulan awan hitam. Selain itu angin yang berhembus tidak normal.
’’Jika terjadi tanda seperti ini kemungkinan besar akan terjadi angin puting beliung,’’ ungkapnya. Pihaknya meminta kepada warga untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Sebab, saat ini merupakan awal pergantian musim. Menurutnya, musim kemarau panjang yang terjadi sejak pertengahan tahun kemarin, membuka peluang lebar terjadinya bencana angin putting beliung ini. ’’Kami meminta kepada warga untuk lebih waspada. Tidak perlu panik bila terjadi angin puting beliung dan lebih memperhatikan keadaan sekitar. Apalagi daerah yang secara histori sudah pernah dilanda angin puting beliung,’’ tandasnya.
Menurut Huda, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, beberapa ada beberapa kecamatan yang menjadi langganan puting beliung. Yakni kecamatan Mojowarno, Kesamben dan Bandar Kedungmulyo. Menurutnya tidak menutup kemungkinan pada musim penghujan bencana tersebut akan kembali melanda kecamatan-kecamatan tersebut
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/12/pasca-puting-beliung-bpbd-kabupaten-jombang-himbau-warga-lebih-waspada.html#sthash.0KrLyYYX.dpuf
data yang dikantongi BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jombang, angin puting beliung yang terjadi Kamis (10/12) tak hanya menyapu Kecamatan Bandar Kedungmulo dan Perak, namun juga menerjang Desa Jatipelem Kecamatan Diwek.
’’Beruntung, di desa ini tidak ada satupun rumah rusak akibat terkena puting beliung. Hanya beberapa pohon saja yang tumbang karena tidak bisa menahan laju angin,’’ ujar Nur Huda Kepala BPBD saat dihubungi melalui sambungan ponselnya.
Ia menambahkan, pihaknya sudah melakukan evakuasi di beberapa titik lokasi yang terkena terjangan angin puting beliung ini. Tentunya dengan dibantu warga dan juga anggota TNI dari Kodim 0814 Jombang.
’’Sejak pagi tadi, di beberapa lokasi sudah kita lakukan evakuasi untuk pohon-pohon yang tumbang. Apalagi yang menimpa pemukiman penduduk,’’ tambahnya. Huda memastikan meski memporak-porandakan puluhan rumah, namun hingga saat ini pihaknya tidak menerima laporan adanya korban jiwa akibat terjangan angin puting beliung ini.
’’Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materiil saja. Karena sebagian rumah rusak akibat tertimpa pohon dan beberapa atap rumah rusak karena terbawa angin,’’ imbuhnya. Nur Huda menjelaskan, angin puting beliung disebabkan karena adanya pertemuan udara panas dan dingin. Sehingga saling bertolak belakang dan terbentuklah pusaran angin puting beliung yang berputar hingga di kisaran 35 knots/65 km/jam. Dengan suhu permukaan lebih dari 35 derajat celcius.
’’Biasanya kejadiannya berlangsung sekitar 5 menit. Angin puting beliung ini bergerak secara tegak lurus dan sering terjadi pada daerah gersang,’’ jelasnya. Menurutnya, angin puting beliung ini biasanya terjadi pada saat pergantian musim. Kodisi cuaca yang tidak tentu mengakibatkan terjadinya angin puting beliung ini.
’’Umumnya terjadi pada siang atau sore hari dan di musim pancaroba. Karena memang perubahan suhu itu,’’ terangnya. Menurut Huda, ada beberapa ciri-ciri yang bisa diketahui sebelum bencana angin putting beliung ini terjadi. Biasanya terlihat awan putih yang menjulang tinggi disertai dengan sekumpulan awan hitam. Selain itu angin yang berhembus tidak normal.
’’Jika terjadi tanda seperti ini kemungkinan besar akan terjadi angin puting beliung,’’ ungkapnya. Pihaknya meminta kepada warga untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Sebab, saat ini merupakan awal pergantian musim. Menurutnya, musim kemarau panjang yang terjadi sejak pertengahan tahun kemarin, membuka peluang lebar terjadinya bencana angin putting beliung ini. ’’Kami meminta kepada warga untuk lebih waspada. Tidak perlu panik bila terjadi angin puting beliung dan lebih memperhatikan keadaan sekitar. Apalagi daerah yang secara histori sudah pernah dilanda angin puting beliung,’’ tandasnya.
Menurut Huda, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, beberapa ada beberapa kecamatan yang menjadi langganan puting beliung. Yakni kecamatan Mojowarno, Kesamben dan Bandar Kedungmulyo. Menurutnya tidak menutup kemungkinan pada musim penghujan bencana tersebut akan kembali melanda kecamatan-kecamatan tersebut
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/12/pasca-puting-beliung-bpbd-kabupaten-jombang-himbau-warga-lebih-waspada.html#sthash.0KrLyYYX.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar